Subscribe Us

Header Ads

Hakikat, Fungsi, dan Hikmah Ibadah

1. Pengertian Ibadah

Ibadah secara bahasa diambil dari kata “‘abada ya’budu ‘ibadatan “ yang berarti beribadah atau menyembah, Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia ibadah berarti kebaktian kepada tuhan.
Pendapat Ulama Mengenai Ibadah :
a. Ibnu Taymiyah : ibadah ialah suatu nama yang mencangkup segala bentuk yang dicintai serta diridhai Allah, baik ucapan, maupun perbuatanm yang nyata atau tersembunyi
b. Imam Ibnu Katsir : Menurut pengertian syari’at ibadah itu adalah suatu ungkapan yang memadukan antara kesempurnaan rasa cinta, ketundukan, dan rasa takut.
c. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin : suatu bentuk perendahan diri kepada Allah yang dilandasi dengan rasa cinta dan pengagungan dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya sebagaimana yang dituntunkan dalam syari'at-Nya.

2. Jenis Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah

A. Ibadah Mahdah

ibadah Mahdah adalah ibadah yang murni ibadah, Di tunjukan dengan 3 Ciri :
Pertama : amal dan ucapan yang merupakan jenis ibadah sejak asal penetapannya dari dalil syariat. Artinya, perkataan atau ucapan tersebut tidaklah bernilai kecuali ibadah. Dengan kata lain, tidak bisa bernilai netral (bisa jadi ibadah atau bukan ibadah). Ibadah mahdhah juga ditunjukkan dengan dalil-dalil yang menunjukkan terlarangnya ditujukan kepada selain Allah Ta’ala, karena hal itu termasuk dalam kemusyrikan
Kedua : ditunjukkan dengan maksud pokok orang yang mengerjakannya, yaitu dalam rangka meraih pahala di akhirat
Ketiga : Hanya bisa diketahui melalui jalan wahyu, tidak ada jalan yang lainnya, termasuk melalui akal atau budaya
Contoh : Shalat

B. Ibadah Ghairu Mahdhah

Ibadah yang tidak murni ibadah memiliki pengertian yang berkebalikan dari tiga ciri ibadah Mahdhah. Sehingga ibadah ghairu mahdhah dicirikan dengan:
Pertama : Ibadah (perkataan atau perbuatan) tersebut pada asalnya bukanlah ibadah. Akan tetapi, berubah status menjadi ibadah karena melihat dan menimbang niat pelakunya.
Kedua : Untuk memenuhi urusan atau kebutuhan yang bersifat duniawi, bukan untuk meraih pahala di akhirat.
Ketiga : Amal perbuatan tersebut bisa diketahui dan dikenal meskipun tidak ada wahyu dari para rasul.
Contoh : Makan

3. Fungsi dan Hikmah Ibadah

A. Fungsi Ibadah

Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.

Dengan sikap itu seseorang muslim tidak akan melupakan kewajibannya untuk beribadah, bertaubat, serta menyandarkan segala kebutuhannya pada pertolongan Allah SWT. Demikianlah ikrar seorang muslim seperti tertera dalam Al-Qur’an surat Al-Fatihah ayat 5
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.”

Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya

Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan lupa bahwa dia adalah anggota masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban untuk menerima dan memberi nasihat. Karena itu Allah tidak akan menerima semua bentuk ibadah, kecuali ibadah tersebut membawa kebaikan bagi dirinya dan orang lain. Dalam hal ini Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa yang sholatnya tidak mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar, maka dia hanya akan bertambah jauh dari Allah” (HR. Thabrani)

 Melatih diri untuk berdisiplin

Suatu kenyataan bahwa segala bentuk ibadah menuntut kita untuk berdisiplin. Kenyataan itu dapat dilihat dengan jelas dalam pelaksanaan sholat, mulai dari wudhu, ketentuan waktunya, berdiri, ruku, sujud dan aturan-aturan lainnya, mengajarkan kita untuk berdisiplin. Tidak mau melakukan “amar ma'ruf nahi munkar”, maka ibadahnya tidak bermanfaat dan tidak bisa menyelamatkannya dari siksa Allah SWT.

B. Hikmah Ibadah

Hikmah mempunyai arti: 1 kebijaksanaan (dari Allah): kita memohon-dari Allah Swt.  2 sakti; kesaktian:  kata-kata; 3 arti atau makna yang dalam; manfaat: jadi bisa disimpulkan arti Hikmah adalah Banyak manfaat bagi yang mau mengabil manfaatnya
Mewajibkan Beriman :  untuk membersihkan hati dari syirik
Kewajiban Shalat : untuk mensucikan diri dari takabur
Diwajibkannya Zakat : untuk menjadi sebab diperolehnya rizki
Mewajibkan Berpuasa : untuk menguji kesabaran keikhlasan manusia
Mewajibkan Haji : untuk mendekatkan umat Islam antara satu dengan yang lainnya
Mewajibkan Jihad : untuk kebenaran Islam
Mewajibkan Amar Ma'ruf : untuk kemaslahatan orang awam
Mewajibkan Nahi Munkar : untuk menjadikan cambuk bagi orang-orang yang kurang akalnya.

4. Makna Spiritual Ibadah Bagi Kehidupan Sosial

Ibadah yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki makna, sebagai contoh ibadah haji yang diperintahkan Allah swt, orang yang melaksanakan ibadah haji berpakaian sama semua ketika di Makkah, hal ini memiliki makna bahwa semua muslim di mata Allah memiliki derajat yang sama. Kewajiban beramal bermakna bahwa ada hak orang lain dalam harta yang kita miliki sehingga kita harus berbagi dan menyalurkannya, bisa melalui zakat,infak, sedekah, maupun wakaf apabila kita mampu.
























Posting Komentar

0 Komentar