Subscribe Us

Header Ads

Klasifikasi dan Morfologi Jagung

Klasifikasi


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.


Morfologi Akar


    Sistem perakaran jagung yaitu akar serabut dimana akar ini mampu menembus kedalaman tanah hingga 8 meter, akan tetapi pada umumnya perakaran tanaman jagung mencapai kedalaman tanah kisaran 2 meter tergantung varietas jagung yang digunakan. Ciri dari akar jagung yaitu berbuku-buku.

Akar seminal

Akar yang berkembang dari radikula dan embrio

Akar Adventif

Akar yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar adventif berkembang dari tiap buku secara berurutan dan terus ke atas antara 7-10 buku, semuanya di bawah permukaan tanah. Berperan dalam pengambilan air dan hara

Akar kait atau penyangga

Akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah. Menjaga tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang serta membantu penyerapan hara dan air.


Morfologi Batang


    Ciri-ciri dari bentuk batang jagung yaitu berbentuk silindris, tidak bercabang, berdiri tegak, dan terdiri dari sejumlah ruas dan buku ruas tiap batang. Pada ruas batang dibungkus oleh pelepah daun yang berasal dari buku ruas batang.

Komponen jaringan utama 
  • Kulit (epidermis)
  • Jaringan pembuluh (bundles vaskuler)
  • Pusat batang (pith)


Morfologi Daun


    Memilki bentuk memanjang sejajar dengan induk tulang daun, memiliki garis tiap daun serta memiliki permukaan licin dan berbulu. Pada saat umur tanaman muda maka daun berwarna hijau muda, ketika umur tanaman jagung beranjak dewasa maka bewarna hijau tua dan apabila sudah memasuki masa tua daun tersebut bewarna kuning. 
    Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki Poaceae (suku rumput-rumputan). Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jika tanaman mengalami kekeringan, sel-sel kipas akan mengerut, menutup lubang stomata, dan membuat daun melipat ke bawah sehingga mengurangi transpirasi.


Besar sudut daun

  • Sudut daun jagung juga beragam, mulai dari sangat kecil hingga sangat besar
  • Daun erect biasanya memiliki sudut antara kecil sampai sedang, pola helai daun bisa lurus atau bengkok
  • Daun pendant umumnya memiliki sudut yang lebar dan pola daun bervariasi dari lurus sampai sangat bengkok

Bentuk Ujung Daun

  • Beberapa genotipe jagung memiliki antocyanin pada helai daunnya, yang bisa terdapat pada pinggir daun atau tulang daun
  • Intensitas warna antocyanin pada pelepah daun bervariasi, dari sangat lemah hingga sangat kuat.


Morfologi Bunga


    Bunga jagung terdiri atas bunga jantan dan betina, dimana bunga tersebut berada didalam satu tanaman namun letak antara bunga jantan dan betina terpisah. Oleh karena itu jagung disebut sebagai tanaman monoeciuos. Bunga tersusun majemuk, bunga jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan betina dalam bentuk tongkol. Rangkaian bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman. Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma wangi yang khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tangkai tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan menempel pada rambut tongkol. Hampir 95% dari persarian tersebut berasal dari serbuk sari tanaman lain, dan hanya 5% yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Oleh karena itu, tanaman jagung disebut tanaman bersari silang (cross pollinated crop).


Morfologi Tongkol


  • Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas.
  • Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot
  • Tongkol jagung yang terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah
  • Setiap tongkol terdiri atas 10-16 baris biji yang jumlahnya selalu genap.


Morfologi Biji


Pericarp : berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air
Endosperm : sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya
Embrio (lembaga) : sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil

    Pati endosperm tersusun dari senyawa anhidroglukosa yang sebagian besar terdiri atas dua molekul, yaitu amilosa dan amilopektin, dan sebagian kecil bahan antara. 
Protein endosperm biji jagung terdiri atas beberapa fraksi, yang berdasarkan kelarutannya diklasifikasikan menjadi :
1. albumin (larut dalam air), 3%
2. globumin (larut dalam larutan salin) 3%
3. zein atau prolamin (larut dalam alkohol konsentrasi tinggi), 60%
4. glutein (larut dalam alkali) 34%



















Posting Komentar

0 Komentar