Fakta
Ilmiah dalam Al Quran telah terbukti kebenarannya yang banyak ditemukan oleh
para ilmuwan. Setiap Rasul yang diutus Allah SWT kepada manusia dibekali dengan
keistimewaan-keistimewaan yang disebut mukjizat. Mukjizat ini bukanlah
kesaktian ataupun tipu muslihat untuk memperdayai umat manusia, melainkan
kelebihan yang Allah SWT berikan untuk meneguhkan kedudukan para Rasulnya dan
mempertegas seruan (dakwah) mereka agar manusia beriman kepada Allah SWT dan
tidak mempersekutukan-Nya (tauhid). Namun mukjizat setiap nabi dan Rasul
berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan karakter dan kondisi kaumnya yang
menjadi objek dakwah. Lalu, apakah mukjizat Nabi Muhammad SAW? Para ulama
sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi
Muhammad saw, yang terbesar adalah Alquran. Alquran adalah kitab suci penyempurna
kitab-kitab suci para nabi sebelumnya. Alquran bukan hanya petunjuk untuk
mencapai kebahagiaan hidup bagi umat Muslim, tapi juga seluruh umat manusia.
Agama dan
ilmu science memang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling terhubung antara
satu dengan yang lain dan saling mengikat. Karena sejatinya Alquran juga telah
menyatakan bahwa tidak ada keraguan di dalam kandungan alquran yang didalamnya
membahas semua yang berhubungan dengan agama dan keilmuan. Walau meinang ada
beberapa pendapat yang menyatakan bahwa ilmu againa dan ilmu sains bersandar
pada ego masing-making. llinu ilmiah misalkan, banyak mengandal kan dukungan
data empirik secara tepat guna dan dapat memastikan sesuatu itu menjadi nyata
atau tidak dapat dinyatakan. Sedangkan agama sebaliknya mengkaji dan menerima
peinbahasan yang masuk akal atau tidak masuk akal ini didasarkan pada variabel
berada nya satu iinan dan kepercayaan bagi setiap individu.
A.
Biologi
1. Bagian
Otak yang Mengendalikan Gerak Kita
“Ketahuilah, sungguh
jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,
(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (QS. Al
Alaq:15-16). Ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” dalam
ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun
belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur
fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para
ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun
terakhir, sedangkan Al Quran telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita
lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan
daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of
Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan Mohamad Athar,Bukti
Kebenaran…. Ta’dib : Volume 17, No 1 ( Jan- Juni 2019 ) 94 terakhir
hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan: Dorongan dan hasrat
untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal,
dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi…(Seeley, Rod
R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy &
Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback,
Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous
System, Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea &
Febiger , s. 410-411)
Buku tersebut juga
mengatakan: Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan,
daerah prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku
menyerang…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials
of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc.,
s. 211)
Jadi, daerah cerebrum
ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan
buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta. Jelas bahwa
ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” benar-benar
merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan
selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Quran sejak dulu.
2. Sidik
Jari
Setiap manusia memiliki
ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya.
Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik
jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.
Alquran surat Al Qiyaamah
ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang
belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali
ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat 3-4: “Apakah
manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya?” Mohamad Athar,Bukti Kebenaran…. Ta’dib : Volume 17, No 1 (
Jan- Juni 2019 ) 95 “Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali)
jari jemarinya dengan sempurna.”
3. Kelahiran
Manusia
“Kami telah menciptakan
kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan nutfah (benih
manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang
menciptakannya?”(QS. Al Waqi‟ah:57-59) Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya
yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam
ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad
ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut: 1. Manusia
tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya. 2. Sel
kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi. 3. Janin manusia
melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah. 4. Manusia berkembang di tiga
kawasan yang gelap di dalam rahim. Orang-orang yang hidup pada zaman kala Al
Qur‟an diturunkan, pasti mengetahui bahwa bahan dasar kelahiran berhubungan
dengan mani laki-laki yang terpancar selama persetubuhan seksual. Fakta bahwa
bayi lahir sesudah jangka waktu sembilan bulan tentu saja merupakan peristiwa
yang gamblang dan tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit
informasi yang dikutip di atas itu berada jauh di luar pengertian orang-orang
yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu pengetahuan abad ke-20.
4. Setetes Mani Dalam ilmu pengetahuan modern diteliti bahwa selama
persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu
waktu. Spermasperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu
sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil
mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam,
hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani
seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-
Mohamad Athar,Bukti Kebenaran…. Ta’dib : Volume 17, No 1 ( Jan- Juni 2019 ) 96 Qur‟an
: “Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik
mani yang dipancarkan?” (QS. Al Qiyamah:36-37) 5. Campuran Dalam Air Mani
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru
tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini
mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk
menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan
melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma. Yang cukup menarik,
ketika mani disinggung di Al-Qur‟an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu
pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan
campuran: “Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang
Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan
dia mendengar dan melihat.” (QS. Al Insan:2) 6. Jenis Kelamin Bayi Penelitian
sebelumnya diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau
setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh
sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi yang berbeda
dalam Al Qur‟an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan
diciptakan “dari air mani apabila dipancarkan”.“Dialah yang menciptakan
berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS.
An Najm:45-46) Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika
dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang
diberikan Al Qur‟an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh
sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses
penentuan jenis kelamin ini. Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis
kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui
sebagai Mohamad Athar,Bukti Kebenaran…. Ta’dib : Volume 17, No 1 ( Jan- Juni
2019 ) 97 kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX”
pada wanita. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang
salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan
berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua
selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang
pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang
lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini
bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir
berjenis kelamin pria. Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom
kelamin pada sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y. Dengan kata lain,
sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah
air mani, yang berasal dari ayah. Jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis
kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita. Tak satu pun
informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad
ke-20. Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan
oleh pihak wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka
melahirkan bayi perempuan. Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia,
Al Qur‟an telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul
ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan
tetapi air mani dari pria. 7. Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim Ketika
sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang
akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu
biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya
menjadi “segumpal daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia
dengan bantuan mikroskop. Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu
berbentuk zigot, yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari
makanan dari Mohamad Athar,Bukti Kebenaran…. Ta’dib : Volume 17, No 1 ( Jan-
Juni 2019 ) 98 darah ibu. Zigot terlihat seperti sekerat daging. Namun, zigot
tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada
dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya.
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari
tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. (Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T.
V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A.
Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Qur‟an and Sunnah, Makkah,
Commission on Scientific Signs of the Qur‟an and Sunnah, s. 36) Informasi ini,
yang ditemukan oleh embriologi modern, ternyata telah dinyatakan dalam Al
Qur‟an 14 abad yang lalu. Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari
Al Qur‟an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim
ibu, Allah menggunakan kata “„alaq” dalam Al Qur‟an: “Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari „alaq
(segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (Al „Alaq:1-3)
Arti kata “„alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu
tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang
menempel pada tubuh untuk menghisap darah. Tentunya bukanlah suatu kebetulan
bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh
dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur‟an merupakan
wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam. 8. Pembungkusan Tulang oleh Otot Sisi
penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur‟an adalah
tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut
bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulangtulang terbentuk, dan selanjutnya
terbentuklah otot yang membungkus tulangtulang ini. “Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang Mohamad
Athar,Bukti Kebenaran…. Ta’dib : Volume 17, No 1 ( Jan- Juni 2019 ) 99 (berbentuk)
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS. Al Mu‟minuun:14)
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim
ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan
otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak
orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan
perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur‟an adalah
benar kata demi katanya. Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan
bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang
digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai
mengeras. Kemudian selsel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar
tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini. Peristiwa ini
digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut: Dalam minggu
ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai
bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore,
Developing Human, 6. edition,1998.) Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia
sebagaimana digambarkan dalam Al Qur‟an, benar-benar sesuai dengan penemuan
embriologi modern. Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan
dalam Al Qur‟an. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Mu‟minuun,
jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan
menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh selsel otot. Allah
menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: “…dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging”. Mohamad
Athar,Bukti Kebenaran…. Ta’dib : Volume 17, No 1 ( Jan- Juni 2019 ) 100 9. Tiga
Tahapan Bayi Dalam Rahim Dalam Al Qur‟an dipaparkan bahwa manusia diciptakan
melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya. “… Dia menjadikan kamu dalam perut
ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu
adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”(QS. Az
Zumar:6) Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa
seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda.
Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi
terjadi dalam tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku
pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini
dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human
Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini
diuraikan sebagai berikut: “Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan:
pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke
delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P.,
Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.) Fase-fase ini mengacu pada
tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri
tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut: 1. Tahap
Pre-embrionik Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel,
dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding
rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun
mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan. 2. Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi
disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai
terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut. Mohamad Athar,Bukti Kebenaran….
Ta’dib : Volume 17, No 1 ( Jan- Juni 2019 ) 101 3. Tahap Fetus Dimulai dari
tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai sejak
kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus
tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua
tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua
organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan
perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran. Informasi mengenai perkembangan
yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan
dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah
lainnya, informasiinformasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur‟an dengan
cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat
diberikan dalam Al Qur‟an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di
bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur‟an bukanlah ucapan
manusia tetapi Firman Allah. 10. Air Susu Ibu Air susu ibu adalah suatu
campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak tertandingi sebagai sumber
makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai zat yang meningkatkan
kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan
teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini.
Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu
fakta yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui
bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. (Rex D.
Russell, Design in Infant Nutrition, http:// www.icr.org/pubs/imp-259.htm)
Mohamad Athar,Bukti Kebenaran…. Ta’dib : Volume 17, No 1 ( Jan- Juni 2019 ) 102
Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang
hanya diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayatNya
“…menyapihnya dalam dua tahun…”. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(QS.
Luqman:14)
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa:
1) Mikromiretik merupakan ilmu dan teknologi
tentang ukuran partikel. Ilmu mikromeritik sangat memegang peranan penting
dalam Farmasi karena berhubungan dengan proses formulasi, pembuatan, dan
kestabilan sediaan farmasi.
2) Terdapat empat metode sederhana dalam
menentukan ukuran partikel yaitu metode pengayakan, metode mikroskopik optik,
metode sedimentasi dan metode coulter counter. Serbuk bahan padatan memiliki
sifat-sifat diantaranya porositas dan kerapatan partikel. Kerapatan partikel
terdiri dari tiga jenis yaitu kerapatan sebenarnya, kerapatan granul, dan
kerapatan bulk.
DAFTAR PUSTAKA
Attwood, D. 2008. Physical Pharmacy. London:
Pharmaceutical Press.
Martin, A.N. 1993. Physical Pharmacy, Fourt
Edition, Lea & Febiger, Philadelphia, London
Martin, Alfred dkk. 2008. “Dasar-dasar Farmasi
Fisik Dalam Ilmu Farmasetik” Jakarta: UI Presss
Sinko, Patrick J. 1993. ”Farmasi Fisik dan Ilmu
Farmasetika”. Martin Edisi 5. EGC: Jakarta.
0 Komentar